 |
| Light Novel Zero Kara Hajimeru no Sho - Prolog Indonesia |
Volume 1: Prolog
Ketika senja mewarnai dunia dengan merah, sesuatu telah terbakarSeolah-olah seperti sebuah api unggun, api yang membara mengeluarkan asap yang membumbung menembus langit.
Bau daging yang terbakar.
Kata-kata doa diucapkan.
Dentingan lonceng gereja.
Terikan orang yang nyaring di sekitar alun-alun, dengan api yang membakar kejahatan di tengahnya.
Dari depan kerumunan, aku melihat penyihir yang sedang di bakar tersebut. Selagi aku berorak melihat sosoknya yang terisak dan menggeliat ...
"Sungai itu meluap karena hujan yang sangat deras. Banjir menewaskan banyak orang dan menghancurkan separuh ladangnya. Kudengar itu semua karena kesalahan penyihir. "
Suara-suara seperti itu menyebar di sekitar kerumunan, dari yang setuju, "menakutkan, ya ..." dengan suara yang melengking saat berteriak "kembalikan keluarganya kembali, pembunuh!" Sebuah batu melayang di udara, nyris mengenai si penyihir yang menggeiat.
"Ini sungguh menakutkan, ya ... aku mendengar gosip mengenai penyihir akhir-akhir ini, tapi sebenarnya mereka sangat dekat... dimana sih mereka bersembunyi ...? Dia menculik bayi untuk digunakan sebagai tumbal, bukan? Kudengar ada gunugan mayat di tempat persembunyiannya. "
"Kau tahu, Ksatria Gerejalah yang telah menemukan sarang penyihir itu. Mereka bisanya hanya terlihat sedang duduk-duduk saja, tapi mereka sangat penting, kau pastinya bisa bergantung pada Gereja untuk meminta pertolongan. Hanya Tuhan yang dapat menghentikan Iblis Penyihir. "
Akhirnya, penyihir yang sendang meronta, mengeliat, dan menjerit berhenti bergerak, hanya terlihat sosoknya yang diam di tengah nyala api yang membara. Tentu saja melayani kalian, benar bukan, penyihir?
Besorak dalam hati, aku menyeringai.
"Dengarlah aku, orang-orang yang percaya!" Pendeta yang membakar penyihir itu dan membaca doa-doa yang dipanjatkan.
"Saat ini, kita telah menang menghadapi kejahatan! Penyihir keji yang mempelajari ilmu sihir, memanggil Setan, menyebarkan teror dan kekacauan tidak ada lagi!"
"Horeee!" Banyak orang orang yang gembira.
Sambil mengangkat tangan "Hidup panjang Gereja!" Bergetar melalui udara, bersamaan dengan nyala api antusias banyak orang.
Pada saat itu tahun 526.
Di dunia ini, penyihir yang mempraktekkan seni sihir yang pasti ...
Sementara seni sihir yang berkembang masih dalam pertumbuhan.
List Vol 1 | Chapter 1
