Chapter 1: Festival Atletik
"Kami sekarang akan mulai membahas festival atletik."Selama minggu pertama bulan julan Juni, di kelas 2-B SMA Yamaboshi, perwakilan kelas Setouchi Kaoru sedang mengucapkan beberapa kata.
Pertemuan kelas dilakukan selama enam hari, hari Senin, telah digunakan untuk membahas festival atletik yang akan diselenggarakan pada awal Juli.
"Anak laki-laki, berkumpul disekitar pemimpin atletik pria, Watase-kun; anak perempuan, berkumpul di sekitar pemimpin atletik perempuan, Kurihara."
Setouchi mengarahkan dengan rapi; dia benar-benar seperti ketua kelas. Dengan rambut hitam pendek, sepasang mata mengkilap, anting-anting yang terlihat nampak pada kuping telinganya; dia memberikan kesan kuat dari siswa terhomat yang berpakaian rapi.
Para siswa di kelas saling berbicara satu sama lain saat mereka berdiri, dan Yaegashi Taichi mulai bergerak juga.
"Saatnya musim festival atletik lagi! Hal ini sangat membuatmu bersemangat ~, bukan Yaegashi-kun?"Sebuah senyum menyeringai Nakayama Mariko, yang mengikat rambutnya menjadi kuncir yang lucu, saat mereka berjalan. Nakayama adalah seorang gadis ceria yang selalu tersenyum.
"Ya." Taichi mengangguk dan menjawab.
"Hei, ck-ck, balasan itu terlalu pendek, Yaegashi-kun! Itu hanya satu kata, satu kata!"
Meskipun tingkah memaksa Nakayama membuat Taichi agak tidak nyaman, dia berhubungan baik dengan Nagase, dan yang membuat dia sering bertahan di sekitar Taichi.
"Ah, ahh, maaf."
"Uu ~, responmu sangat membosankan. Kau tidak seperti ini ketika menggunakan nada bicara dan membisikkan kata-kata cinta untuk Inaba-san sepanjang waktu ~."
Saat itu, sebuah bayangan dari belakng tiba-tiba menerjang Nakayama.
"Da-n! Kalian benar-benar mebicarakan itu, Nakayama-cahan dan Taichi!"
Ruang di sekitar mereka terlihat berkilau henya dengan adanya Nakayama, dan tambahan terbaru membuatnya tampak lebih bercahaya. Orang yang sedang memeluk Nakayama adalah ketua Klub Penelitian Budaya, Nagase Iori, seorang gadis manis yang terlihat menjadi lucu di kelas nya. Dia menjadi lebih dan lebih terbiasa mebiarkan rambut panjangnya teruntai ke bawah, dan semangatnya dan penampilanya saling melengkapi dengan kuat.
"Yup ~, karena Yaegashi-kun dan aku memilki hubungan yang sangat baik!"
"Apa? Yah, ada hubungan diantara aku dengan Taichi yang tidak akan kalah denganmu! Kami telah mengalami banyak hal bersama dalam kegiatan klub ini tahun lalu!"
Telah melalui banyak hal - Apa yang telah terjadi pada Taichi, Nagase, dan anggota lain dari Klub Penelitian Budaya sepanjang tahun ini tidak dapat diungkapkan dengan kalimat sesederhana itu.
Tapi sekarang, fakta bahwa semunya dapat tertawa bahagia seperti ini adalah nyata; fakta bahwa Taichi dan Nagase dapat melihat satu sama lain sebagai teman juga nyata.
Selama ini adalah nyata, seharunya sangat baik untuk mengambarkan segalanya dengan kaliamat "telah melalui banyak hal".
Bahkan jika bahaya akan mendekat lagi, semua akan baik selama Taichi dan lainnya bekerja bersama-sama, bertahan, dan berjuang.
"Apa yang kau pikirkan tentang semua ini sendirian taichi?, ada sepasang gadis-gadis cantik memeluk dirimu di kiri dan kanan! Atau karena kau telah memilki istri cantik Inaban yang membuatmu mengabaikan semua gadis-gadis cantik lainnya?"
"Seorang istri, hm? Yah, kau benar, dia istri yang paling menyayanginya dan dicintai Yaegashi-kun!"
"Hei! Aku pikir telah mendengar seseorang berkata 'Aku benar-benar ingin dipeluk oleh gadis-gadis cantik, dan berjemur di pusaran air keimutan'! Aku ingin berjemur di dalamnya juga!"
"Tidak ada yang berkata begitu, oke?"
Orang yang berlari dengan cepat hanya utu membuat deklerasi aneh ini adalah Kiriyama Yui, anggota lain dari Klub Penelitian Budaya dengan Taichi. Kiriyama memilki postur yang kecil, rambut halus berwarna coklat, Kepribadian lucu menggemaskan yang dia perlihatkan, dan seorang gadis modern biasa, tapi dia juga bintang di dunia Karate Wanita, dengan sisi petarung dalam dirinya.
"Itu aneh, apa aku salah dengar? Sayang sekali, ku pikir akhirnya aku menemukan patner dengan yang dapat bebas membicarakan tentang impian ku ..."
"Ya ampun, kadang-kadang aku benar-benar mengkhawatirkan tentang Kiriyama."
Taichi bergumam. Meskipun kepribadian Kiriyama adalah relatif serius, dia akan berubah menjadi aneh setiap kali mengatakan sesuatu yang "lucu".
Taichi menyimpulkan sambil mengobrol riang dengan gadis-gadis dan berjalan menuju meja dari pemimpin atletik pria --- Watase, Atlit yang keren dan santai di klub sepak bola.
"Ya ampun, Tidak bisakah kau kesini tanpa berhenti dengan gadis-gadis terlebih dahulu?"
Setelah Watase mengatakan hal ini, laki-laki lainnya semuanya mengajukan keberatan dan bernegosiasi seperti ini: "Sudah cukup!" "Bagi tempat berdagang dengan ku! Berapa banyak yang kau inginkan?!"
"Aku ingin mengkonfirmasi sesuatu terlebih dahulu."
"Iori memeluk Nakayama-chan" |
Kurihara adalah seorang gadis tinggi kurus yang merupakan sahabat dari Kiriyama. Dia memilki rambut ikal cerah dan tampilan dewasa membuatnya sekilas tampak seperti gadis yang suka bersenang-senang, tapi dia adalh siswa yang rajin dan klub lari lapangan juga, dan tidak pernah telat hadir dalam praktek.
"Apakah semuanya benar-benar ingin menang?"
"""Tentu saja!"""
Awalnya hanya beberapa orang yang berteriak, kemudian seluruh kelas berteriak bersama-sama, "Kami benar-benar ingin menang!".
"Selain itu, jika kita memenangkan festival atletik, itu akan memberi kita manfaat selama festival budaya ~," kata Nakayama dengan suara menusuk.
Festival atletik SMA Yamaboshi merupakan pertempuran satu kelas dari setiap tiga kelas terpilih, kemudian menggabungkannya menjadi sebuah tim. Tim yang menang juga akan mendapatkan hak istimewa untuk mengorganisir kegiatan, dapat dengan bebas mengatur kegiatan apa pun dan memilih lokasi mana pun yang diinginkan selama festival budaya yang akan datang.
"Jika kita memenangkan festival atletik, maka Festival Budaya akan jauh lebih menyenangkan!"
"Untuk kepintingan kelas ini, kita harus menang!"
"Bahkan jika kita mengabaikan semua itu, apa gunanya sebuh kompetisi jika kau tidak mencoba untuk menang!"
"Ok, Ok. Aku mengerti bagaimana perasaan kalian semua."
Kurihara menenangkan kelompok. Melihat situasi, tampak tekejut melihat kiriyama bergumam pada Kurihara:
"Ngomong-ngomong, Yukina, karena kau pemimpin atletik, sikapmu akan menentukan: Kau harus mengambil peran seorang pemimpin yang baik."
"Kau seharusnya tak perlu mengatakan hal itu. Selain itu, aku melakukan ini untuk kebaikanmu sendiri."
"Untuk kebaikan ku sendiri? Melakukan apa?"
Kiriyama memiringkan kepalanya bingung. Kurihara mengabaikannya dan dengan santai:
"Jadi, sudah diputuskan bahwa semua event para gadis akan menggunakan 'Dewi Beladiri", Kiriyama Yui."
"Tunggu sebentar! Jangan hanya membuat keputusan seperti itu! Dan apa yang kau maksud, 'Dewi Beladiri' ?!"
Semuanya melirik Kiriyama dan mengangguk serempak.
"Dan ada batas untuk setiap event bagi satu orang dapat mendaftar, jadi ini merupakan rencana yang konyol, bukan ?!"
"Tidak masalah. Kita akan menggunakan Topeng Kiriyama Satu dan Topeng Kiriyama dua."
"Jika kau membutuhkannya, aku dapat meminjamkan kalian beberapa koleksi topeng ku. Seperti salah satu dari kelas bulu San Diego yang benar-benar memenangkan kejuaraan ---"
"Tentu saja ku pikir akan bermasalah! Aku tidak akan melakukannya! Dan Taichi, bisakah kau tidak mengoleksi topeng seakan itu normal dan mengajari semuanya tentang hal itu? Itu membuatmu tidak ingin di dekati!"
Kiriyama dengan tanpa ampun. Aku ingin mebicarakan lebih banyak tentang itu, sial!
"Apakah kita akan menghentikan sementara Operasi Topeng Kiriyama?"
"Tolong bekukan operasi itu selamanya!"
Setelah dialog lucu diantara Kiriyama dan Kurihara berakhir, semuanya membagi diri kembali pada jenis kelamin terpisah dan mulai melanjutkan pembahasan lagi.
"Hmm, tampaknya laki-laki ... dan para gadis memilki ide yang sama; dalam setiap hal, orang dari Klub Olahraga akan tampil dengan kekuatan penuh, mudah-mudahan mendapatkan skor tinggi dalam event, jadi, untuk orang-orang seperti Yaegashi yang tidak termasuk dalam Klub Olahraga tetapi tidak dalam performa buruk, kalian semua akan mengikuti beberapa event yang lebih renadah dan kita akan meninggalkan sisanya pada yang lainnya. Bagaimana dengan itu?" Watese menyarankan, dan semunya mengangguk setuju, dengan yang paling kuat datang dari anggota Klub Olahraga.
"Kemudian sudah diputuskan!"
"Aku akan melakukan lomba estafet!"
"Aku akan melakukan botaoshi." [Note: Semacam permainan menjatuhkan tiang, dimana ke dua tim saling berusaha menjatuhkan terlebih dahulu tiang lawan.]
Taichi setuju, juga: "Tempatkan diriku diamana pun kompetisi yang kau ingin aku lakukan."
"Uh ... Apakah kalian memilki keberatan?"
Watase mengkonfirmasi pada orang-orang yang tidak terbiasa berolahraga.
"Ah, ya."
"Ya."
"Tidak masalah."
"Bagus, maka kita mulai dengan membahas skor paling tinggi dari SMA Yamboshi --- pertandingan kaveleri campuran."
Setelah setiap event dibagikan, semuanya kembali ke tempat duduk mereka dan Setouchi berdiri lagi di depan kelas.
"Sekarang, kita akhiri dengan memilih wakil-wakil untuk keompetisi pemandu sorak."
Kompetisi pemandu sorak SMA Ymaboshi dapata disebut sebagai event pusat dari festival atletik. Itu bukanlah penampilan sederhana; itu juga merupakan cara penting mendapatkan poin. Sejumlah upaya besar telah dituangkan ke dalam event ini setiap tahunnya, dengan latihan bahkan dimulai sebulan sebelum festival atletik di mulai. Selama latihan, setiap kelas akan memilih beberapa laki-laki dan perempuan sebagi perwakilan, yang bertanggung jawab atas latihan seluruh kelompok.
"--- dan Yaegashi. sudah tiga laki-laki. Sepertinya untuk perempuan, Kiriyama, Nagase ... dan tempat terakhir, apakah kita memilki relawan?"
Laki-laki mengisinya dengan cepat, tapi para gadis masih kekurangan satu lagi.
"Bagaimana dengan kamu?"
"Um, aku tidak bagus dalam melakukan semua itu..."
"Nakayama-chan?"
"Nuu ~ n ... aku tidak terbiasa dengan atletik ..."
"Akan lebih baik bagi ku melakukannya, tetapi sebagai pemandu sorak tidak dapat menjadi ketua kelas atau ketua olahraga ..." gumam Kurihara.
Setouchi memluk dadanya, bergumam cemas, "Apa yang akan kita lakukan ...?"
Tepat sebelum mereka dapat memilih gadis terakhir, bel berbunyi.
Hampir di saat bersamaan, Guru wali kelas 2-B --- Gotou Ryuuzen, orang yang telah menyerahkan semua tanggung jawab pada perwakilan kelas dan bisa tidur siang, akhirnya terbangun.
"Uhm? Ohh, tampaknya sudah terlambat. Diskusi ini telah selesai, bukan, Setouchi? Kemudian mari kita ---"
"Tidak,tidak."
"Ehhhhhh !? tidak bisakah kita pulang?"
"Apa yan Anda kejutkan ?! Tolong bantu kami, juga! Kami masih membutuhkan seorang gadis sebagai bagian kompetisi pemandu sorak, saat ini kami masih harus membahas siapa yang harus melakukannya!"
Gotou, yang telah menjadi guru wali kelas Taichi sejak tahun pertama dan juga penasihat Klub Penelitian Budaya adalah seorang guru yang malas. Jumlah tugas yang dilalaikan dengan cepat mendekati tingkat bermasalah.
"Hmm, aku mengerti ... Jadi Nagase dan Kiriyama sudah dipilih ... Hmm? Aku merasa seperti ada seseorang yang hilang ... Ah! Fujishima! Hanya Fujishima yang bisa melakukannya!"
"... Huh? Saya?"
Fujishima Maiko, setelah menjadi ketua kelas 1-B tapi sekarang menjadi siswa biasa di dalam kelas 2-B, tampak terkejut.
"Ini seperti pekerjaan ... Seharunya ada orang lain yang lebih mampu dari saya ..."
Dia sesekali menampakkan figur pemimpin yang sekarang menjadi bagian dari masa lalu; Fujishima, yang menjadi pusat musyawarah kelas di tahun pertamanya, tetap di belakang dan diam saat ini.
Tidak ada yang tahu pasti apa yang harus dikatakan pada saat ini, dan suasana menjadi buntu. Kemudian, Nagase memecah kesunyian.
"Aku juga setuju! Jika tidak masalah, aku berharap Fujishima-san dapat bekerja sama dengan kami. Selam Fujishima-san bersedia memberikan semua yang dia punya, kemenangan pasti akan kita milki! Dan selain itu, kita memilki banyak anggota Klub Olahraga di kelas kita!"
"Aku setuju juga. Kita bisa melakukannya dengan Fujishima-san! Atau lebih tepatnya, tidak ada yang lebih baik daripada Fujishima-san"Watase ikut mendukung.
Selanjutnya mengikuti, para siswa mulai berkata, satu demi satu: "... Kemenangan" "Telihat sangat menjanjikan" "Ayo kita menuju kemenangan!" "Ya" "Uwooo!"!!
Kelas 2-B telah pecah dengan semangat juang tinggi demi festival atletik, tapi kelas menjadi tumbuhbahkan lebih bergairah ketika kata "kemenangan" telah ditetapkan sebagai target mereka. Semengat kelas perlahan mengalir ke dalam hati Fujishima.
"Uh ... Um ... Lalu ... Aku akan melakukannya."
Begitu Fujishima mengangguk, orang-orang kelas bertepuk tangan memekikkan telinga.
Jika dia benar-benar tidak ingin melakukannya, maka apa yang akan kita lakukan ... pikir Taichi, tapi setelah melihat ekspresi sedikit malu Fujishima, kekhawatiranya tidak diperlukan lagi.
"Fiuw ... Aku pikir kalian semua harus memahami bahwa aku tidak menyarankan Fujishima, yang merupakan ketua kelas di tahun pertama dan merupakan orang yang tepat, sebagai perwakilan pemandu sorak hanya karena aku ingin pulang ingin pulang lebih awal. Aku memberi kesempatan untuknya, yang tidak memilki kepercayaan diri, untuk manirik dirinya bersam-sama. Sebagai guru, setelah mempertimbangkanya dengan hati-hati, aku ---"
"Tolong tutup mulut Anda, karena ada siswa yang terburu-bur ke klub mereka."
"Ya, aku akan menutup mulutku. Maaf, Setouchi-san."
"Setouchi sedikit terlihat seperti gadis galak; tatapannya tepat menusuk ke tulang.
"Kemudian sudah diputuskan --- pekerjaan yang bagus, semuanya!"
Setouchi menyimpulkan, dan pertemuan kelas berakhir.
Pada saat yang sama, seolah-olah ia menyadari sesuatu yang penting, Fujishima melebar matanya.
"Ah! Kalau dipikir-pikir itu, Bukankah hanya aku ... yang dipilih oleh Nagase-san untuk melakukan sesuatu? Dengan kata lain ... Nagase-san akhirnya menerima cinta ku! Yahoo!"
Fujishima langsung menjadi sangat bersemangat.
"... Huh? Yang ingin super ku jelaskan adalah? Bu-bukan itu yang ku maksud, Fujishima-san! Tunggu, bi-bisakah untuk tidak melihatku seperti itu sambil menjilat bibirmu?"
―――――――――――――――――
"Kau pasti bercanda! Shino-chan dan kelas Chichi berada di tim yang sama dengan kelas Inaban?"
Nagase berteriak kaget. Dia duduk di kursi lipat disamping Taichi.
Setelah sekolah, kursi di ruang 401 dai lantai empat gedung klub telah diduduki oleh lima siswa kedua angkatan, termasuk Taichi, dan dua siswa tahun pertama --- anggota Klub Penelitian Budaya --- membuatnya semuanya tujuh orang.
"Sepertinya."
"Dinginnya! tidak bisakah kau memiliki reaksi yang lebih menarik? 'Ohhhhh, sungguh?' atau semacamnya? Kau terlalu dingin!"
"Tapi dalam hal kemungkinan, situasi ini bukannya tidak mungkin, bukan?"
Uwa Chihiro menanggapi dengan datar keterkejutan Nagase. Dia memakai pakaian sporty, gaya rambut segar, dan mendefinisikan dengan baik, seoarang cowok keren. Meskipun ia tampak netral, ia mengikuti dojo karate yang sama dengan Kiriyama, dan melatih tubuhnya seperti pria jantan. Melalui pengenalan Kiriyama, ia mengembangkan minat dalam Klub Penelitian Budaya, setelah mengalami serangakaian beberapa lika-liku, ia bergabung dengan Klub enelitian Budaya sebagai anggoto klub baru tahun pertama.
"Chihhi tidak asik, benar kan, Shino-chan?"
"Yup, Chihiro-kun cukup membosankan juga. Seharusnya, mengatakan sesuatu yang dapat menyesuaikan suasana, bukannya bertingkah keren dengan memberikan respon membosankan dan sengaja menciptakan keheningan yang canggung, mungkin dapat menjadi cara yang unik bagi Chihiro-kun untuk bercanda. Meskipun, masih cukup membosankan."
"Apa yang terjadi dengan mu? Shino-chan! Kenapa kau begitu kejam?"
"Hah? Ah? Apakah aku mengacaukannya? Semuanya mengatakan, 'Kau terlalu jujur' atau 'Kau mengatakan sesuatu yang mengejutkan dengan keras', jadi aku ingi mengatakan beberapa hal untuk Chihiro-kun juga ..."
"Ya, aku sekarang jelas memahami bahwa Shino-chan adalah seorang jenius dalam menghina orang."
Gadis yang berbicara dengan sedikit tidak logis dengan Nagase adalah Enjouji Shino, seperti Chihiro, adalah anggota baru dari Klub Penelitian Budaya. Dia tampak seperti binatang kecil; apakah itu penampilannya ataupun gerakkannya, salah satunya akan menyamakan gadis ini dengan miniatur, dan dia memilki potangan rambut pendek mengembang yang sangat menggemaskan. Enjouji akan sering berada dalam keadaan tidak jelas, tapi dia masih mampu membuat dirinya menjadi tegas dan tegas.
Meskipun Taichi mulai bingung dengan teman baru mereka, sebulan penuh telah berlalu sejak mereka bergabung, dia mulai menjadi cukup akrab dengan mereka. Dua anggota baru mungkin merasakan hal yang sama.
"Tapi hal itu menjadi benar-benar menarik sekarang!" Aoki berseru riang. Rambutnya yang agak bergelombang bergerak lembut bersamaan dengan fisiknya yang tinggi."
"Jika Inaban-chan, Chihiro, Shino-chan, dan aku adalah Tim Hijau, sementara Taichi, Yui, dan Iori-chan berada di Tim Merah, dan kita dapat membuatnya menjadi pertempuran tim, yang akan membuatnya jauh lebih menyenangkan dari sekedar festival atletik normal!"
"Tapi masih ada banyak tim lainnya juga, dan ketiga angkatan mengikutinya juga, jadi kita tidak benar-benar melakukannya sendiri." Gumam Taichi. Menanggapinya, Nagase tiba-tiba mulai mengeluarkan suara Uuun mengenai ukuran Taichi dan Chihiro.
"Apa?" Tanya Taichi.
"Yah, aku hanya ingin tahu ... Taichi dan Chihhi berbeda type, tapi mereka tenang dan memiliki kepribadian yang diam ... karakter mereka tampaknya akan tumpang tindih?"
"Me-mereka tidak tumpang tindih!"
Taichi merasakan bahwa jati dirinya sendiri dalam bahaya besar.
"Tidak ada type yang sama ... Benar kan, Kiriyama?"
Taichi melemparkan topik pembicaraan pada Kiriyama, yang duduk di depannya.
"Eh, um ... Ta-Taichi memilki kekuatan tersendiri, dan Chihiro-kun memilki kekuatannya sendiri ... Benar?"
"Jangan mengalihkan pandangan! sikap semacam itu memberitahu ku bahwa kau ingin mengatakan sesuatu yang baik tetapi tidak bisa, itu sangat menyakitkan!"
"Apakah kita benar-benar mirip? Setidaknya aku bukanlah gigolo yang lahir secara alami."
"Bukan kah itu mengatakan bahwa aku gigolo dari lahir? Aku bukan seperti itu!"
"Pembakaran bagus, Taichi, itulah yang dimaksud. Selama kau menjaga semacam pembakaran tetap stabil, kau akan mampu menjamin sifat-sifat unikmu sendiri ~!"
"Apakah itu berarti selama aku tetap emosional, orang lain akan berpikir aku mengamati ciri-ciri karakter kami tumpang tindih dan ingin menggunakannya untuk membedakan diri sendiri?"
Setiap kali ia memikirkan orang lain melihat dirinya, Taichi akan kehilangan kemauan; Jika ia tidak melakukan itu, mereka akan berpikir kalau karakter mereka yang saling tumpang tindih ... Dia merupakan batu dan berada di tempat yang keras.
"Benar sekali Taichi dan Chihiro, kalian harus membuatnya menjadi heboh, yeah!" Teriak Aoki yang bergabung untuk memeriahkan membuat Kiriyama menghela napas dari sampingnya.
"Ah, keduanya setidaknya tidak seperti Aoki. Cukup satu saja, menambahkan satu lagi dan akan membuatnya menjadi tak tertahankan. Benarkan, Shino-chan?"
"Yup, Aoki-senpai benar-benar sangat mengganggu."
"Shino-chan, Kau sama sekali tidak memiliki niat untuk mengatakan sesuatu yang baik tentang diriku! Kau setidaknya menunjukkan tanda-tanda ingin membantu Chihiro keteika kita membicarakan tentang dia, bukan?"
"Jelaskanlah, Inaban, Taichi sudah dituduh tidak istemawa sama sekali, kenapa kau tidak bereaksi?" Nagase memperpanjang percakapan ke arah Inaba Himeko. Sejak beberapa waktu lalu, wajah Inaba menjadi melankolis, dan merenung dengan diam ke dalam dirinya sendiri.
Tersembunyi di balik pakaian hitamnya, rambut halus, ekspresi masamnya membuat dirinya benar-benar menawan. Dibandingkan dengan sesama teman-teman sekelasnya, lebih tepat untuk mengatakan bahwa ia terlihat sedikit memilki kecantikan dewasa daripada manis. Inaba merupakan pacar berharga Taichi.
"Ahh, aku tidak peduli, aku tidak peduli apa yang orang lain pikirkan; bagiku, Taichi hanyalah milikku seorang. Tidak peduli berapa banyak nomor 1 yang dicintai orang lain, Dibandingkan dengan ku yang hanya satu, mereka tidak berarti apa-apa."
Sebagai pacarnya, Taichi merasa sedikit aneh dengan dinilai seperti itu tapi, pandangan orang-orang di sekelilingnya, Inaba mungkin sedikit mabuk cinta. Nagase menyebutnya dengan "Sindrom Dereban".
"Situasi Inaban saat ini tidak lagi termasuk keunikan karakter; dia menjadi orang yang sama sekali berbeda! Cinta mengalahkan segalanya! Yah, di situasi seperti ini, seharusnya Taichi tidak perlu menaklukkan seluruhnya?"
"T-Tidak, sungguh? Ha ha ha."
Taichi menjadi malu, membuat Chihiro berkata pada Ngase: "Nagase-senpai, tolonglah tarik kembali apa yang kau katakan. Aku tidak berpikir diriku sebodoh Taichi-senpai."
"Ap ... Apakah kau barusan memanggilku bodoh? Apakah ada sesuatu yang bodoh untuk dikatakan!"
Jangan melihat Taichi sekarang; nilai-nilainya sebenrnya berada di peringkat terbaik.
"Tidak ada alasan khusus lainnya, tapi ku pikir apa yang Taichi-senpai katakan terdengar cukup bodoh."
"Kata-katamu kejam, Enjouji!"
Tapi suasan riang hanya membuat dia menyadari bahwa ia menjadi sedikit lebih yakin, sehingga kau tidak merasa marah sama sekali; karakter yang tak erbayangkan.
Sekarang, giliran Taichi untuk berbicar dengan Inaba:
"Hey, aku memperhatikan juga, kau tampaknya tidak sangat bersemangat. Apakah ada yang salah?"
"Karena ... Uh ..."
Inaba terbata-bata dan menatap canggung ke lantai, menghindari mata Taichi.
"Katakan padaku jika terjadi sesuatu. Jika kau tidak dapat mengatakannya sekarang, kau dapat memberi tahu ku kapan pun."
"... Terima kasih, Taichi."
Inaba tersenyum lembut dan mengangguk. Bahkan jika ia terus terdiam, hal itu bisa diarasakan bahwa dia sepenuhnya percaya pada Taichi.
"Gatal ... gatal ... punggungku benar-benar gatal!"
Nagase memeluk seluruh tubuhnya, dan berputar berguling-guling.
Akhirnya, Inaba, yang awalnya malu untuk berbicara, akhirnya berkata:
"Lalu aku akan mengatakannya ... aku berpikir, selama festival atletik, Taichi dan aku akan menjadi lawan."
"Apakah itu masalah?"
" 'Apakah itu masalah' ?! Taichi ... Bisakah kau menhadapi dan saling berlawanan dengan ku?"
"Um, tapi itu hanyalah festival atletik."
"Bisakah hubungan antara Taichi dan aku akan melewatinya hanya dengan 'Um, tapi itu hanyalah festival atletik'?"
Hal itu membuat Taichi sangat senang mengetahui Inaba menghargai hubungan mereka begitu tinggi, tapi karena dia seseorang yang secara alami selalu khawatir, kali ini butuh sedikit perawatan tingkat tinggi. Tapi ia benar-benar manis juga!
"Taichi-kun, jangan tersenyum jahat seperti itu, seperti memikirkan sesuatu untuk membantu Inaban." Seru Nagase.
"Hei, aku tidak tersenyum jahat."
"Jadi kau tersenyum mesum?"
"Aku tidak tersenyum mesum ok! Kami sangat murni!"
"Kau yakin tidak melukaiku ~."
Menghindar dari godaan Nagase, Taichi mengatakan sesuatu pada Inaba: "Kau bisa mengeluarkan semuanya selama festival atletik, tidak masalah."
"Apakah sungguh tidak masalah? ... Bahkan jika aku mengeluarkan senjata besar? Jika aku mengeluarkan senjata ... satu atau dua anggota utama dari kelas lawan mungkin akan keluar dangan alasan gelap-gelap aneh."
"Ini hanya festival atletik SMA biasa, apa yang sebenarnya ingin kau lakukan ?! Bersainglah dengan benar, oke!"
Lagipula, apa yang dia maksud dengan gelap-gelap ?
"Ba-Baiklah, aku berjanji ... Lalu, aku akan mengeluarkan senjata besar! Pada dasarnya, aku benar-benar benci kekalahan! Aku akan menghabisi semua musuhku! Hadiah pertama atau tidak sama sekali!"
"Hah? Bukankah kau hanya mengatakan bahwa hanya kau satu-satunya untuk semuanya?"
Taichi memiringkan kepalanya bingung. Tampaknya kepribadian Inaba di pecah menjadi "Normal Inaba" dan "Dereban".
"Deklarasi kemenangan Inaba-chan! Tampaknya kemenangan sudah dalam genggaman ku!"
Aoki berteriak, tampaknya memicu daya saing Nagase juga, dan dia mengambil tantangan: "Jangan sombong Aoki! Jangan lupa bahwa kelas kami memilki 'Dewi Beladiri', Kiriyama Yui!"
"Benar! Selama ada aku disana pada hari itu ... Hey, Iori, jangan memanggilku 'Dewi Beladiri' atau semacamnya, nama itu tidak manis sama sekali."
"Y-Yui-senpai sangat manis!"
"Ahh ~, terima kasih ~ Shino-chan! Aku sekarang tidak dapat melawan Tim Hijau Shino-chan ~"
"Heh heh heh, Cukup serahkan kepada Shino, dan dalam sekejap mata gadis kecil ini akan menghilangkan semua kemampuan bertarung!"
"Inaba, bisakah kau tidak duduk disana dan bertindak seakan itu suara dari Enjouji?"
Taichi serasa terpanggang. Semuanya tampak sangat bersemangat.
Nagase, dengan gigih, berbicara lagi: "Chihhi, kau juga seharusnya mengatakan pada Yui 'Kau benar-benar sungguh manis'! Dengan wajah tampan mu, kau akan menenggelamkan Yui tanpa masalah, karena dia menjadi yang paling sedap di pandang dalam klub!"
"Aku bukan yang paling ~ sedap ~ dipandang ~! Jangan ~ membuatnya ~ menjadi ~ kesalahpahaman!"
"Ngomong-ngomong Nagase, mengapa kau menggoda Yui? Bukankah kita berada dalam tim yang sama?"
"Ah! Whooops!"
Awalnya kaget, Chihiro tampaknya terinfeksi oleh suasana yang sembarangan menggoda dari semua orang disekitarnya, dan akhirnya berkata sambil lalu:
"Ya, ya, aku akan mengatakannya, oke ... Kau sangat manis, Yui-senpai."
"Hah? Tunggu, Chihiro-kun! Kedengaranya seperti kau benar-benar serius tadi? H-Hentikan main-mainnya ~ Wajahku menjadi begitu panas! Hentikan ~, Chihiro-kun sangat tampan ~! Kyaa!"
Melihat Kiriyama mengeliat kare malu, Aoki berbicara seolah-olah tidak waktu untuk kalah:
"Yui! Kau hari ini sangat manis jug!"
"Ah, ya, aku tahu."
"Mengapa ada reaksi yang berbeda ?!"
"Karena itu sudah sering terjadi, jadi ketika kau bilang aku manis, aku tidak merasakan apa-apa."
Mendengar Kiriyama mengatakan begitu, Chihiro meliriknya dari sudut matanya, kemudian bergumam sambil menghela napas: "... Ini hanya sebuah festival atletik ..."
Pada saat ini, Aoki menjawab: "Kau tidak memiliki motivasi Chihiro! Bukankah kau mengikuti kontes paduan suara di kelas mu?"
"Apakah aku tidak mengatakannya itu sebelumnya, hal itu karena aku kalah dalam pertandingan Kertas-Batu-Gunting ... Ahh, keberuntunganku tampaknya tidak terlalu bagus ... Hei, Taichi-senpai?"
"Aku mengerti, Chihiro. Aku juga benar-benar buruk dalam Kertas-Batu-Gunting, tampaknya kita memang sama."
"Tolong jangan sambungkan aku pada tempat-tempat aneh, dan bisakah kau tidak meletakkan tangan mu di bahu ku?"
Chihiro merupakan cowok yang dingin.
"Tidak peduli bagaimana pun, kau harus menarik dirimu bersam-sama Chihiro! Kita berada disini bersam-sama ... Ah, benar, untuk membuat semuanya bersaing dengan serius, bagaimana kalau kita membuat taruhan Klub Penelitian Budaya?"
Mengikuti saran Aoki, Nagase ikut bergerak: "Tidak buruk, dan juga tiga lawan empat! Yah, tim yang menang ... dapat memberi perintah tim yang kalah untuk melakukan apapun yang mereka inginkan! Mereka dapat memerintah siapapu di dalam tim untuk melakukannya, Tetapi mereka hanya bisa memberikan satu perintah!"
"Tidak masalah!" Jawab Kiriyama segera.
"A-Apakah perintah itu mutlak, Iori-senpai ...?" Tanya Enjouji ketakutan, perasaan khawatir terlihat di wajahnya.
"Benar!"
"B-Benarkah ... kemudian jika aku kalah .... Aku akan di jual ke luar negri jauh ... Tidak pernah kemablai ke Jepang lagi ..."
"Jangan kau berpikir terlalu berlebihan seperti itu, Enjouji?" Taichi menggoda.
Apa yang akan mereka lakukan jika perintah yang diberikan seperti itu berdasarkan kemenangan atau kekalahan dalam festival atletik? Pikiran negatif Enjouji benar-benar sudah berada di luar batas kewajaran.
Aoki berbicara pada Shino: "Shino-chan! Kau hanya perlu menang! Jika kau menang, kau dapat memerintah lawan mu, Taichi, Iori, dan Yui untuk melakukan apapun yang kau inginkan!"
"Hoh ...? Ke-Kemudian aku bisa meminta Taichi-senpai menggerutu ini atau itu ke telingaku ...Yeaah! Aku mulai merasa panas!"
"Hei, Enjouji, karaktermu hancur terlalu dini, bukan?"
Namun, mereka masih belum saling kenal satu sama lain untuk waktu yang lama, dan Enjouji seharusnya belum memperlihatkan semuanya sama sekali. Dalam kasus apapun, dedikasinya pada suara (terutama suara Taichi) kadang-kadang cukup mencengangkan.
Gairah Enjouji tampaknya secara misterius menginfeksi Inaba juga.
"Lalu aku akhirnya ... akhirnya ... akhirnya bisa pergi dengan Taichi ke tempat itu ... dan kami akan ... Kyaah! Sisanya sudah terlalu memalukan, aku tidak dapat mengatakannya!"
Senyumnya sangat malu-malu.
"Inaban sebenarnya cukup mesum, sepertinya hari untuk mulai memanggilnya 'Hentai-ban' tidak jauh dari cakrawala."
"Hei, Nagase, jangan panggil pacar ku dengan sebutan aneh seperti itu, oke?"
Seterusnya tetapa sama, mereka tidak melakukan hal yang istimewa hari ini, dan waktu pun berlalu.
Tapi pada saat seperti ini yang membuat merasa begitu nyaman.
Dalam pembicaraan mereka, Chihiro tampak terdiam, tampak sedikit keluar dari mereka. Taichi Sedikit khawatir apakah Chihiro tidak menyukai ini atau tidak, jadi dia memperhatikan ekspresinya, hany untuk melihat Chihiro berusaha mati-matian menahan tawanya, tampaknya ia ikut senang juga.
Taichi merasa lega, Chihiro, dengan kepala sedikit menunduk, mengangkat sudut mulutnya.
Dan tersenyum.
Nagase berteriak kaget. Dia duduk di kursi lipat disamping Taichi.
Setelah sekolah, kursi di ruang 401 dai lantai empat gedung klub telah diduduki oleh lima siswa kedua angkatan, termasuk Taichi, dan dua siswa tahun pertama --- anggota Klub Penelitian Budaya --- membuatnya semuanya tujuh orang.
"Sepertinya."
"Dinginnya! tidak bisakah kau memiliki reaksi yang lebih menarik? 'Ohhhhh, sungguh?' atau semacamnya? Kau terlalu dingin!"
"Tapi dalam hal kemungkinan, situasi ini bukannya tidak mungkin, bukan?"
Uwa Chihiro menanggapi dengan datar keterkejutan Nagase. Dia memakai pakaian sporty, gaya rambut segar, dan mendefinisikan dengan baik, seoarang cowok keren. Meskipun ia tampak netral, ia mengikuti dojo karate yang sama dengan Kiriyama, dan melatih tubuhnya seperti pria jantan. Melalui pengenalan Kiriyama, ia mengembangkan minat dalam Klub Penelitian Budaya, setelah mengalami serangakaian beberapa lika-liku, ia bergabung dengan Klub enelitian Budaya sebagai anggoto klub baru tahun pertama.
"Chihhi tidak asik, benar kan, Shino-chan?"
"Yup, Chihiro-kun cukup membosankan juga. Seharusnya, mengatakan sesuatu yang dapat menyesuaikan suasana, bukannya bertingkah keren dengan memberikan respon membosankan dan sengaja menciptakan keheningan yang canggung, mungkin dapat menjadi cara yang unik bagi Chihiro-kun untuk bercanda. Meskipun, masih cukup membosankan."
"Apa yang terjadi dengan mu? Shino-chan! Kenapa kau begitu kejam?"
"Hah? Ah? Apakah aku mengacaukannya? Semuanya mengatakan, 'Kau terlalu jujur' atau 'Kau mengatakan sesuatu yang mengejutkan dengan keras', jadi aku ingi mengatakan beberapa hal untuk Chihiro-kun juga ..."
"Ya, aku sekarang jelas memahami bahwa Shino-chan adalah seorang jenius dalam menghina orang."
Gadis yang berbicara dengan sedikit tidak logis dengan Nagase adalah Enjouji Shino, seperti Chihiro, adalah anggota baru dari Klub Penelitian Budaya. Dia tampak seperti binatang kecil; apakah itu penampilannya ataupun gerakkannya, salah satunya akan menyamakan gadis ini dengan miniatur, dan dia memilki potangan rambut pendek mengembang yang sangat menggemaskan. Enjouji akan sering berada dalam keadaan tidak jelas, tapi dia masih mampu membuat dirinya menjadi tegas dan tegas.
Meskipun Taichi mulai bingung dengan teman baru mereka, sebulan penuh telah berlalu sejak mereka bergabung, dia mulai menjadi cukup akrab dengan mereka. Dua anggota baru mungkin merasakan hal yang sama.
"Tapi hal itu menjadi benar-benar menarik sekarang!" Aoki berseru riang. Rambutnya yang agak bergelombang bergerak lembut bersamaan dengan fisiknya yang tinggi."
"Jika Inaban-chan, Chihiro, Shino-chan, dan aku adalah Tim Hijau, sementara Taichi, Yui, dan Iori-chan berada di Tim Merah, dan kita dapat membuatnya menjadi pertempuran tim, yang akan membuatnya jauh lebih menyenangkan dari sekedar festival atletik normal!"
"Tapi masih ada banyak tim lainnya juga, dan ketiga angkatan mengikutinya juga, jadi kita tidak benar-benar melakukannya sendiri." Gumam Taichi. Menanggapinya, Nagase tiba-tiba mulai mengeluarkan suara Uuun mengenai ukuran Taichi dan Chihiro.
"Apa?" Tanya Taichi.
"Yah, aku hanya ingin tahu ... Taichi dan Chihhi berbeda type, tapi mereka tenang dan memiliki kepribadian yang diam ... karakter mereka tampaknya akan tumpang tindih?"
"Me-mereka tidak tumpang tindih!"
Taichi merasakan bahwa jati dirinya sendiri dalam bahaya besar.
"Tidak ada type yang sama ... Benar kan, Kiriyama?"
Taichi melemparkan topik pembicaraan pada Kiriyama, yang duduk di depannya.
"Eh, um ... Ta-Taichi memilki kekuatan tersendiri, dan Chihiro-kun memilki kekuatannya sendiri ... Benar?"
"Jangan mengalihkan pandangan! sikap semacam itu memberitahu ku bahwa kau ingin mengatakan sesuatu yang baik tetapi tidak bisa, itu sangat menyakitkan!"
"Apakah kita benar-benar mirip? Setidaknya aku bukanlah gigolo yang lahir secara alami."
"Bukan kah itu mengatakan bahwa aku gigolo dari lahir? Aku bukan seperti itu!"
"Pembakaran bagus, Taichi, itulah yang dimaksud. Selama kau menjaga semacam pembakaran tetap stabil, kau akan mampu menjamin sifat-sifat unikmu sendiri ~!"
"Apakah itu berarti selama aku tetap emosional, orang lain akan berpikir aku mengamati ciri-ciri karakter kami tumpang tindih dan ingin menggunakannya untuk membedakan diri sendiri?"
Setiap kali ia memikirkan orang lain melihat dirinya, Taichi akan kehilangan kemauan; Jika ia tidak melakukan itu, mereka akan berpikir kalau karakter mereka yang saling tumpang tindih ... Dia merupakan batu dan berada di tempat yang keras.
"Benar sekali Taichi dan Chihiro, kalian harus membuatnya menjadi heboh, yeah!" Teriak Aoki yang bergabung untuk memeriahkan membuat Kiriyama menghela napas dari sampingnya.
"Ah, keduanya setidaknya tidak seperti Aoki. Cukup satu saja, menambahkan satu lagi dan akan membuatnya menjadi tak tertahankan. Benarkan, Shino-chan?"
"Yup, Aoki-senpai benar-benar sangat mengganggu."
"Shino-chan, Kau sama sekali tidak memiliki niat untuk mengatakan sesuatu yang baik tentang diriku! Kau setidaknya menunjukkan tanda-tanda ingin membantu Chihiro keteika kita membicarakan tentang dia, bukan?"
"Jelaskanlah, Inaban, Taichi sudah dituduh tidak istemawa sama sekali, kenapa kau tidak bereaksi?" Nagase memperpanjang percakapan ke arah Inaba Himeko. Sejak beberapa waktu lalu, wajah Inaba menjadi melankolis, dan merenung dengan diam ke dalam dirinya sendiri.
Tersembunyi di balik pakaian hitamnya, rambut halus, ekspresi masamnya membuat dirinya benar-benar menawan. Dibandingkan dengan sesama teman-teman sekelasnya, lebih tepat untuk mengatakan bahwa ia terlihat sedikit memilki kecantikan dewasa daripada manis. Inaba merupakan pacar berharga Taichi.
"Ahh, aku tidak peduli, aku tidak peduli apa yang orang lain pikirkan; bagiku, Taichi hanyalah milikku seorang. Tidak peduli berapa banyak nomor 1 yang dicintai orang lain, Dibandingkan dengan ku yang hanya satu, mereka tidak berarti apa-apa."
Sebagai pacarnya, Taichi merasa sedikit aneh dengan dinilai seperti itu tapi, pandangan orang-orang di sekelilingnya, Inaba mungkin sedikit mabuk cinta. Nagase menyebutnya dengan "Sindrom Dereban".
"Situasi Inaban saat ini tidak lagi termasuk keunikan karakter; dia menjadi orang yang sama sekali berbeda! Cinta mengalahkan segalanya! Yah, di situasi seperti ini, seharusnya Taichi tidak perlu menaklukkan seluruhnya?"
"T-Tidak, sungguh? Ha ha ha."
Taichi menjadi malu, membuat Chihiro berkata pada Ngase: "Nagase-senpai, tolonglah tarik kembali apa yang kau katakan. Aku tidak berpikir diriku sebodoh Taichi-senpai."
"Ap ... Apakah kau barusan memanggilku bodoh? Apakah ada sesuatu yang bodoh untuk dikatakan!"
Jangan melihat Taichi sekarang; nilai-nilainya sebenrnya berada di peringkat terbaik.
"Tidak ada alasan khusus lainnya, tapi ku pikir apa yang Taichi-senpai katakan terdengar cukup bodoh."
"Kata-katamu kejam, Enjouji!"
Tapi suasan riang hanya membuat dia menyadari bahwa ia menjadi sedikit lebih yakin, sehingga kau tidak merasa marah sama sekali; karakter yang tak erbayangkan.
Sekarang, giliran Taichi untuk berbicar dengan Inaba:
"Hey, aku memperhatikan juga, kau tampaknya tidak sangat bersemangat. Apakah ada yang salah?"
"Karena ... Uh ..."
Inaba terbata-bata dan menatap canggung ke lantai, menghindari mata Taichi.
"Katakan padaku jika terjadi sesuatu. Jika kau tidak dapat mengatakannya sekarang, kau dapat memberi tahu ku kapan pun."
"... Terima kasih, Taichi."
Inaba tersenyum lembut dan mengangguk. Bahkan jika ia terus terdiam, hal itu bisa diarasakan bahwa dia sepenuhnya percaya pada Taichi.
"Gatal ... gatal ... punggungku benar-benar gatal!"
Nagase memeluk seluruh tubuhnya, dan berputar berguling-guling.
Akhirnya, Inaba, yang awalnya malu untuk berbicara, akhirnya berkata:
"Lalu aku akan mengatakannya ... aku berpikir, selama festival atletik, Taichi dan aku akan menjadi lawan."
"Apakah itu masalah?"
" 'Apakah itu masalah' ?! Taichi ... Bisakah kau menhadapi dan saling berlawanan dengan ku?"
"Um, tapi itu hanyalah festival atletik."
"Bisakah hubungan antara Taichi dan aku akan melewatinya hanya dengan 'Um, tapi itu hanyalah festival atletik'?"
Hal itu membuat Taichi sangat senang mengetahui Inaba menghargai hubungan mereka begitu tinggi, tapi karena dia seseorang yang secara alami selalu khawatir, kali ini butuh sedikit perawatan tingkat tinggi. Tapi ia benar-benar manis juga!
"Taichi-kun, jangan tersenyum jahat seperti itu, seperti memikirkan sesuatu untuk membantu Inaban." Seru Nagase.
"Hei, aku tidak tersenyum jahat."
"Jadi kau tersenyum mesum?"
"Aku tidak tersenyum mesum ok! Kami sangat murni!"
"Kau yakin tidak melukaiku ~."
Menghindar dari godaan Nagase, Taichi mengatakan sesuatu pada Inaba: "Kau bisa mengeluarkan semuanya selama festival atletik, tidak masalah."
"Apakah sungguh tidak masalah? ... Bahkan jika aku mengeluarkan senjata besar? Jika aku mengeluarkan senjata ... satu atau dua anggota utama dari kelas lawan mungkin akan keluar dangan alasan gelap-gelap aneh."
"Ini hanya festival atletik SMA biasa, apa yang sebenarnya ingin kau lakukan ?! Bersainglah dengan benar, oke!"
Lagipula, apa yang dia maksud dengan gelap-gelap ?
"Ba-Baiklah, aku berjanji ... Lalu, aku akan mengeluarkan senjata besar! Pada dasarnya, aku benar-benar benci kekalahan! Aku akan menghabisi semua musuhku! Hadiah pertama atau tidak sama sekali!"
"Hah? Bukankah kau hanya mengatakan bahwa hanya kau satu-satunya untuk semuanya?"
Taichi memiringkan kepalanya bingung. Tampaknya kepribadian Inaba di pecah menjadi "Normal Inaba" dan "Dereban".
"Deklarasi kemenangan Inaba-chan! Tampaknya kemenangan sudah dalam genggaman ku!"
Aoki berteriak, tampaknya memicu daya saing Nagase juga, dan dia mengambil tantangan: "Jangan sombong Aoki! Jangan lupa bahwa kelas kami memilki 'Dewi Beladiri', Kiriyama Yui!"
"Benar! Selama ada aku disana pada hari itu ... Hey, Iori, jangan memanggilku 'Dewi Beladiri' atau semacamnya, nama itu tidak manis sama sekali."
"Y-Yui-senpai sangat manis!"
"Ahh ~, terima kasih ~ Shino-chan! Aku sekarang tidak dapat melawan Tim Hijau Shino-chan ~"
"Heh heh heh, Cukup serahkan kepada Shino, dan dalam sekejap mata gadis kecil ini akan menghilangkan semua kemampuan bertarung!"
"Inaba, bisakah kau tidak duduk disana dan bertindak seakan itu suara dari Enjouji?"
Taichi serasa terpanggang. Semuanya tampak sangat bersemangat.
Nagase, dengan gigih, berbicara lagi: "Chihhi, kau juga seharusnya mengatakan pada Yui 'Kau benar-benar sungguh manis'! Dengan wajah tampan mu, kau akan menenggelamkan Yui tanpa masalah, karena dia menjadi yang paling sedap di pandang dalam klub!"
"Aku bukan yang paling ~ sedap ~ dipandang ~! Jangan ~ membuatnya ~ menjadi ~ kesalahpahaman!"
"Ngomong-ngomong Nagase, mengapa kau menggoda Yui? Bukankah kita berada dalam tim yang sama?"
"Ah! Whooops!"
Awalnya kaget, Chihiro tampaknya terinfeksi oleh suasana yang sembarangan menggoda dari semua orang disekitarnya, dan akhirnya berkata sambil lalu:
"Ya, ya, aku akan mengatakannya, oke ... Kau sangat manis, Yui-senpai."
"Hah? Tunggu, Chihiro-kun! Kedengaranya seperti kau benar-benar serius tadi? H-Hentikan main-mainnya ~ Wajahku menjadi begitu panas! Hentikan ~, Chihiro-kun sangat tampan ~! Kyaa!"
Melihat Kiriyama mengeliat kare malu, Aoki berbicara seolah-olah tidak waktu untuk kalah:
"Yui! Kau hari ini sangat manis jug!"
"Ah, ya, aku tahu."
"Mengapa ada reaksi yang berbeda ?!"
"Karena itu sudah sering terjadi, jadi ketika kau bilang aku manis, aku tidak merasakan apa-apa."
Mendengar Kiriyama mengatakan begitu, Chihiro meliriknya dari sudut matanya, kemudian bergumam sambil menghela napas: "... Ini hanya sebuah festival atletik ..."
Pada saat ini, Aoki menjawab: "Kau tidak memiliki motivasi Chihiro! Bukankah kau mengikuti kontes paduan suara di kelas mu?"
"Apakah aku tidak mengatakannya itu sebelumnya, hal itu karena aku kalah dalam pertandingan Kertas-Batu-Gunting ... Ahh, keberuntunganku tampaknya tidak terlalu bagus ... Hei, Taichi-senpai?"
"Aku mengerti, Chihiro. Aku juga benar-benar buruk dalam Kertas-Batu-Gunting, tampaknya kita memang sama."
"Tolong jangan sambungkan aku pada tempat-tempat aneh, dan bisakah kau tidak meletakkan tangan mu di bahu ku?"
Chihiro merupakan cowok yang dingin.
"Tidak peduli bagaimana pun, kau harus menarik dirimu bersam-sama Chihiro! Kita berada disini bersam-sama ... Ah, benar, untuk membuat semuanya bersaing dengan serius, bagaimana kalau kita membuat taruhan Klub Penelitian Budaya?"
Mengikuti saran Aoki, Nagase ikut bergerak: "Tidak buruk, dan juga tiga lawan empat! Yah, tim yang menang ... dapat memberi perintah tim yang kalah untuk melakukan apapun yang mereka inginkan! Mereka dapat memerintah siapapu di dalam tim untuk melakukannya, Tetapi mereka hanya bisa memberikan satu perintah!"
"Tidak masalah!" Jawab Kiriyama segera.
"A-Apakah perintah itu mutlak, Iori-senpai ...?" Tanya Enjouji ketakutan, perasaan khawatir terlihat di wajahnya.
"Benar!"
"B-Benarkah ... kemudian jika aku kalah .... Aku akan di jual ke luar negri jauh ... Tidak pernah kemablai ke Jepang lagi ..."
"Jangan kau berpikir terlalu berlebihan seperti itu, Enjouji?" Taichi menggoda.
Apa yang akan mereka lakukan jika perintah yang diberikan seperti itu berdasarkan kemenangan atau kekalahan dalam festival atletik? Pikiran negatif Enjouji benar-benar sudah berada di luar batas kewajaran.
Aoki berbicara pada Shino: "Shino-chan! Kau hanya perlu menang! Jika kau menang, kau dapat memerintah lawan mu, Taichi, Iori, dan Yui untuk melakukan apapun yang kau inginkan!"
"Hoh ...? Ke-Kemudian aku bisa meminta Taichi-senpai menggerutu ini atau itu ke telingaku ...Yeaah! Aku mulai merasa panas!"
"Hei, Enjouji, karaktermu hancur terlalu dini, bukan?"
Namun, mereka masih belum saling kenal satu sama lain untuk waktu yang lama, dan Enjouji seharusnya belum memperlihatkan semuanya sama sekali. Dalam kasus apapun, dedikasinya pada suara (terutama suara Taichi) kadang-kadang cukup mencengangkan.
Gairah Enjouji tampaknya secara misterius menginfeksi Inaba juga.
"Lalu aku akhirnya ... akhirnya ... akhirnya bisa pergi dengan Taichi ke tempat itu ... dan kami akan ... Kyaah! Sisanya sudah terlalu memalukan, aku tidak dapat mengatakannya!"
Senyumnya sangat malu-malu.
"Inaban sebenarnya cukup mesum, sepertinya hari untuk mulai memanggilnya 'Hentai-ban' tidak jauh dari cakrawala."
"Hei, Nagase, jangan panggil pacar ku dengan sebutan aneh seperti itu, oke?"
Seterusnya tetapa sama, mereka tidak melakukan hal yang istimewa hari ini, dan waktu pun berlalu.
Tapi pada saat seperti ini yang membuat merasa begitu nyaman.
Dalam pembicaraan mereka, Chihiro tampak terdiam, tampak sedikit keluar dari mereka. Taichi Sedikit khawatir apakah Chihiro tidak menyukai ini atau tidak, jadi dia memperhatikan ekspresinya, hany untuk melihat Chihiro berusaha mati-matian menahan tawanya, tampaknya ia ikut senang juga.
Taichi merasa lega, Chihiro, dengan kepala sedikit menunduk, mengangkat sudut mulutnya.
Dan tersenyum.